Manajemen Diet Bagi Penderita Gangguan Ginjal

Manajemen diet adalah bagian penting dari pengobatan untuk pasien dengan penyakit ginjal. Pola makan yang sehat dapat membantu mengurangi beban kerja ginjal dan memperlambat perkembangan penyakit.
Pola makan untuk penyakit ginjal biasanya melibatkan pengelolaan tiga komponen utama nutrisi – protein, fosfor, dan kalium.
Protein adalah nutrisi penting bagi tubuh, tetapi dapat menjadi tantangan bagi ginjal untuk memprosesnya. Mengonsumsi terlalu banyak protein dapat menyebabkan ginjal bekerja lebih keras, yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal lebih lanjut.
Pasien dengan penyakit ginjal biasanya disarankan untuk membatasi asupan proteinnya, dengan rekomendasi mulai dari 0,4 hingga 0,8 gram per kilogram berat badan per hari. Sumber protein berkualitas tinggi, seperti ikan, ayam, dan telur, lebih disukai daripada sumber berkualitas rendah, seperti daging olahan.
Fosfor adalah mineral yang ditemukan di banyak makanan, termasuk produk susu, daging, dan kacang-kacangan. Kadar fosfor yang tinggi dalam darah dapat menyebabkan penyakit tulang dan komplikasi lain pada pasien penyakit ginjal. Pasien disarankan untuk membatasi asupan fosfor sekitar 800-1000 mg per hari, tergantung kebutuhan masing-masing. Makanan tinggi fosfor, seperti susu, keju, dan kacang-kacangan, sebaiknya dibatasi atau dihindari. Zat aditif fosfor yang ditemukan dalam makanan olahan juga harus dihindari.
Kalium adalah mineral lain yang dapat menjadi tantangan bagi ginjal untuk diproses. Kadar kalium yang tinggi dalam darah dapat menyebabkan irama jantung yang tidak normal dan komplikasi lainnya. Pasien disarankan untuk membatasi asupan kalium sekitar 2000-3000 mg per hari, tergantung kebutuhan masing-masing.
Makanan tinggi potasium, seperti pisang, jeruk, dan tomat, sebaiknya dibatasi atau dihindari. Pasien juga harus menghindari pengganti garam yang mengandung potasium.
Penting untuk dicatat bahwa rekomendasi diet ginjal dapat bervariasi berdasarkan kebutuhan individu, dan konsultasi dengan ahli gizi direkomendasikan untuk saran nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan individu. Rekomendasi gaya hidup lainnya, seperti membatasi asupan alkohol, mengatur berat badan, dan mengontrol tekanan darah dan kadar gula darah, juga dapat bermanfaat bagi pasien penyakit ginjal.
Diet ginjal dapat membantu pasien penyakit ginjal mengelola gejalanya dan memperlambat perkembangan penyakit. Pasien perlu bekerja sama dengan penyedia layanan kesehatan dan ahli gizi untuk mengembangkan rencana nutrisi khusus yang memenuhi kebutuhan dan tujuan masing-masing.
Selain itu, Anda perlu berhati-hati dalam mengonsumsi herbal dan obat-obatan, yang apabila dikonsumsi berlebihan atau dalam kondisi tertentu, dapat menjadi racun bagi ginjal dan menyebabkan penyakit ginjal akut atau kronis.
Obat anti-inflamasi-nonsteroid (OAINS) biasanya digunakan untuk mengobati nyeri dan pembengkakan. Namun, penggunaan atau penggunaan dosis tinggi jangka panjang pada orang dengan penyakit ginjal dapat menyebabkan kerusakan dan gagal ginjal. Obat anti inflamasi nonsteroid termasuk obat bebas seperti ibuprofen dan naproxen, serta obat resep seperti Celebrex.
Apabila anda mengonsumsi suplemen herbal, pastikan suplemen itu tidak mengandung asam aristolokik (dari tumbuhan genus Aristolochia) yang umumnya terkandung dalam ramuan Cina karena senyawa ini telah dikaitkan dengan kerusakan ginjal dan kanker. Menelan asam aristolochic dapat menyebabkan kerusakan langsung pada ginjal, menyebabkan kondisi yang disebut nefropati asam aristolokik.
Tumbuhan lain yang dapat menjadi racun bagi ginjal termasuk comfrey, yang mengandung alkaloid pyrrolizidine yang dapat menyebabkan penyakit hati dan ginjal. Pastikan anda mendiskusikan suplemen yang anda konsumsi dengan dokter ginjal anda.
Logam berat seperti timbal dan merkuri juga bisa menjadi racun bagi ginjal. Logam-logam ini dapat menumpuk di dalam tubuh dari waktu ke waktu dan menyebabkan kerusakan pada ginjal dan organ lainnya. Paparan logam ini dapat terjadi melalui makanan, kosmetik, air, atau udara yang terkontaminasi.
Penting untuk mengetahui obat-obatan dan herbal yang bisa merusak ginjal. Pasien harus selalu berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan dan apoteker sebelum mengambil obat baru atau suplemen herbal. Pemantauan fungsi ginjal, terutama pada mereka dengan penyakit ginjal yang sudah ada sebelumnya, sangat penting untuk mengidentifikasi dan mencegah kerusakan ginjal. Langkah-langkah untuk mengurangi paparan logam berat, seperti inisiatif pengelolaan udara dan air bersih, juga dapat membantu melindungi fungsi ginjal.
Source : https://www.kidney.org and https://www.cdc.gov
Label: Nutrisi, Kesehatan